Pages
▼
21 Okt 2009
BlackBerry CDMA Belum Bisa Masuk Indonesia
Penggemar BlackBerry masih harus bersabar menunggu BlackBerry berbasis CDMA. Operator seluler yang berniat merilis ponsel pintar CDMA itu kembali menunda waktu peluncuran.
PT Indosat Tbk salah satunya. Operator seluler terbesar kedua di Indonesia ini baru bisa merilis BlackBerry CDMA tahun depan. Padahal, awalnya operator seluler yang mengusung merek Mentari ini berencana merilis ponsel bikinan Research In Motion Ltd (RIM) itu kuartal III 2009.
Kepala Humas Indosat Adita Irawati beralasan, mundurnya rencana menjual gadget paling laris itu karena terbentur pembekuan sertifikasi impor BlackBerry Juni lalu. "Waktu itu, kan, ada isu perizinan antara RIM dengan pemerintah. Imbasnya negosiasi kami dengan RIM tertunda," kata Adita kepada KONTAN, Selasa (20/10).
Adita mengatakan Indosat masih tetap mengupayakan agar dapat menjual BlackBerry CDMA sebelum tahun ini berakhir. Tapi kalau tidak bisa, Indosat memastikan penjualan akan dilakukan mulai tahun depan. "Kami harapkan bisa lebih cepat menjualnya karena dari sisi komersial BlackBerry CDMA lebih terjangkau harganya," imbuh Adita.
Selain Indosat, PT Smart Telecom juga terpaksa menunda rencana penjualan BlackBerry CDMA. Padahal, perusahaan yang menjajakan layanan seluler dengan merek Smart ini menggadang bisa meluncurkan BlackBerry CDMA pada Agustus lalu.
Smart mengaku rencana peluncuran BlackBerry CDMA masih tersendat. Menurut Presiden Direktur Smart Telecom Sutikno Widjaja, sampai kini peluncuran BlackBerry CDMA tersebut belum terealisasi lantaran pihak RIM masih menyelesaikan urusan impor dengan pemerintah. "Barang sudah ada, tapi belum bisa masuk ke Indonesia," tutur Sutikno.
Padahal Smart menargetkan penjualan BlackBerry CDMA bisa menopang penjualan perseroan tahun ini. Sebelum ini, pihak Smart menargetkan bisa menjaring 10.000 pelanggan sampai akhir tahun ini.
Sementara Adita enggan memerinci jumlah unit BlackBerry CDMA yang bakal dijualnya. Yang jelas untuk tahap pertama, Indosat akan memasarkan produk ini ke pengguna StarOne yang sudah ada. Saat ini jumlah pelanggan
StarOne mencapai 700.000 orang. Adita berharap dengan menjual BlackBerry CDMA, jumlah pelanggan Indosat dapat meningkat drastis. Pada III kemarin, jumlah pelanggan BlackBerry Indosat sudah mencapai 160.000 pelanggan.
BlackBerry CDMA termasuk produk yang ditunggu-tunggu konsumen. Konon harga ponsel pintar ini bakal lebih murah ketimbang harga BlackBerry Gemini, BlackBerry berbasis GSM termurah di Indonesia.(KONTAN/Gentur Putro Jati) sumber. Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar