WASHINGTON, KOMPAS.com Hasil riset tentang cybercrime (kejahatan di dunia maya) yang dilakukan Symantec menunjukkan bahwa puluhan juta komputer terinfeksi software antivirus palsu (scam), itu pun baru di AS saja. Bukannya membuat komputer lebih aman, antivirus semacam ini malah membahayakan.
Penyebaran scam antivirus ini sebenarnya mudah dikenali. Biasanya pelaku menawarkan melalui pesan pop up yang muncul saat pengunjung internet mengakses web-web tertentu. Pesan tersebut memperingatkan adanya bahaya malware dan menawarkan antivirus, baik dengan cara gratis atau berbayar.
"Kebanyakan ternyata mereka memanfaatkan itu sebagai jalur untuk mengambil alih komputer Anda," ujar Vincent Weafer, Vice President for Security Response Symantec. Ia mengatakan program yang diunduh dan dijalankan di komputer kerapkali akan bekerja sebagai botnet yang akan menjadi bagiana jaringan kriminal global untuk melakukan serangan atau pencurian data-data penting seperti kartu kredit atau akses ke rekening bank.
Sejauh ini, Symantec telah menemukan 250 jenis software antivirus palsu dengan nama yang terdengar meyakinkan seperti Antivirus 2010 dan SpywareGuard 2008. Tak hanya terdengar meyakinkan, program jahat tersebut sering dijual meski dengan harga murah. Program-program tersebut didownload sekitar 43 juta kali selama setahun meski tak dapat dipastikan berapa persen yang selesai.
"Jika diukur jumlah pengguna yang mungkin memilikinya di dalam komputer, ada puluhan juta," ujar Weafer. Awas, apakah juga termasuk komputer Anda?
Automatic.Wallpaper.Changer.4.7.53
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar